Kotoran telinga pada kucing mungkin terlihat sepele, tetapi jika dibiarkan terlalu lama tanpa dibersihkan, dampaknya bisa sangat serius bagi kesehatan si kucing. Banyak pemilik hewan peliharaan yang tidak menyadari pentingnya menjaga kebersihan telinga kucing, terutama pada ras kucing berbulu lebat atau berkuping lebar seperti Persian dan Scottish Fold.
Kotoran telinga kucing sebenarnya adalah hasil alami dari proses pelindung tubuh, berfungsi menangkap debu, kotoran, dan mikroorganisme agar tidak masuk ke saluran telinga bagian dalam. Namun, jika kotoran ini menumpuk, bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, jamur, bahkan tungau telinga (ear mite) yang sangat mengganggu.
Salah satu tanda bahwa kotoran telinga sudah berlebihan adalah kucing sering menggaruk-garuk telinganya, menggelengkan kepala, atau tampak gelisah. Telinga bagian dalam juga bisa tampak kemerahan, berbau tidak sedap, atau bahkan mengeluarkan cairan kental berwarna cokelat kehitaman.
Jika tidak ditangani, penumpukan kotoran telinga dapat menyebabkan infeksi telinga (otitis), rasa sakit yang parah, dan dalam kasus yang parah, kerusakan permanen pada pendengaran kucing. Oleh karena itu, pemeriksaan telinga secara rutin sangat penting, terutama jika kucing Anda sering bermain di luar ruangan atau memiliki riwayat masalah telinga.
Membersihkan telinga kucing harus dilakukan dengan hati-hati. Gunakan cairan pembersih telinga khusus hewan yang direkomendasikan dokter hewan dan kapas lembut (bukan cotton bud, karena dapat mendorong kotoran lebih dalam). Jangan pernah mencoba membersihkan terlalu dalam karena bisa melukai saluran telinga.
Yang terpenting, jika Anda melihat gejala yang tidak biasa atau kotoran telinga yang terlalu banyak dan bau, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan. Penanganan dini bisa mencegah masalah menjadi lebih serius.
Merawat kebersihan telinga kucing bukan hanya soal penampilan, tetapi juga bagian penting dari menjaga kualitas hidup dan kesehatan jangka panjang bagi sahabat berbulu kita.
